Unknown Unknown Author
Title: Tari Seudati Tarian Tradisional Dari Aceh
Author: Unknown
Rating 5 of 5 Des:
Maju Indonesiaku --- kali ini maju-indonesiaku akan membahas tentang salah satu tarian yang berasal dari Provinsi paling timur Indonesia,...
Maju Indonesiaku --- kali ini maju-indonesiaku akan membahas tentang salah satu tarian yang berasal dari Provinsi paling timur Indonesia, salah satu kesenian yang berasal dari Aceh yaitu Tari Seudati. Tarian ini diyakini sebagai bentuk baru dari Tari Ratoh atau Ratoih, yang merupakan tarian yang berkembang di daerah pesisir Aceh. Tari Ratoh atau Ratoih biasanya dipentasi untuk mengawali permainan sabung ayam, serta dalam berbagai ritual sosial lainnya, seperti menyambut panen dan sewaktu bulan purnama. Setelah islam masuk ke indonesia terjadi proses akulturasi dan menghasilkan Tari Seudati seperti yang sekarang kita kenal.

Tari Seudati


Menurut sejarahnya tarian ini awalnya tumbuh dan berkembang di Desa Gigieh, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie Aceh, yang dipimpin oleh Syeh Tam. Tarian ini kemudian mulai berkembang di daerah lain, salah satunya di Desa Didoh, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, yang dipimpin oleh Syeh Ali Didoh. Seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini kemudian mulai menyebar ke daerah Aceh lainnya hingga kini Tari Seudati sudah menyebar ke semua daerah di Aceh.

Dulunya tarian ini juga digunakan oleh para tokoh agama sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama islam. Namun pada masa penjajahan Belanda tarian ini sempat dilarang. Karena syair yang dibawakan dalam Tari Seudati ini dianggap dapat menumbuhkan semangat bagi para pemuda Aceh untuk bangkit dan dapat menimbulkan pemberontakan kepada Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, tarian ini kembali diperbolehkan, bahkan tidak hanya sebagai media dakwah tapi juga sering ditampilkan sebagai tarian pertunjukan hingga sekarang.

Fungsi dan Makna Tari Seudati

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Tari Seudati awalnya sering difungsikan sebagai media dakwah. Namun sekarang tarian ini juga berfungsi sebagai tarian pertunjukan. Nama Tari Seudati berasal dari kata "Syahadat", yang berarti "bersaksi". Atau dalam Islam diartikan sebagai pengakuan terhadap Tuhan dan Nabi. Hal tersebut juga berkaitan dengan syair-syair yang dilantunkan dalam mengiringi tarian ini. Syair tersebut biasanya berisi tentang kehidupan dan ajaran agama. Selain itu setiap gerakan dalam Tari Seudati ini juga tentu memiliki nilai-nilai dan makna khusus di dalamnya.

Pertunjukan Tari Seudati

Tari Seudati ini biasanya dimainkan oleh para penari pria. Penari tersebut biasanya berjumlah 8 orang penari utama yang terdiri dari satu orang syeh. satu pembantu syeh, dua apeet wie, satu apeet bak dan tiga orang pembantu biasa. Selain itu dalam tarian ini juga terdapat dua orang lain yang bertugas sebagai pelantun syair yang disebut aneuk syahi.

Gerakan dalam Tari Seudati ini sangat khas, enerjik, dan lugas. Gerakan dalam tarian ini didominasi oleh gerakan tangan dan kaki serta didukung dengan pola lantai yang bervariasi. Gerakan yang paling menonjol biasanya gerakan tepuk dada, ketipan jari, jerak tangan dan hentakan kaki yang dilakukan dengan lincah, cepat dan harmonis. Sehingga tak jarang membuat penonton terkagum-kagum menyaksikan pertunjukan Tari Seudati ini.

Pengiring Tari Seudati

Dalam pertunjukan Tari Seudati ini biasanya tanpa diiringi oleh alat musik, namun hanya diiringi oleh pelantun syair. Syair yang dibawakan biasanya bertemakan tentang kehidupan sehari-hari dan ajaran agama. Selain Syair, tarian ini juga diiringi oleh suara tepukan, hentakan kaki dan petikan jari dari gerakan para penari. Gerakan tersebut tentunya disesuaikan dengan irama dan tempo lagu/syair yang dilantunkan agar terlihat harmonis.

Kostum Tari Seudati

Tari Seudati
Kostum yang digunakan para penari dalam Tari Seudati ini biasanya menggunakan kostum khusus yang bertemakan adat. Kostum yang digunakan biasanya terdiri dari baju ketat berlengan panjang dan celana panjang. Baju dan celana tersebut biasanya berwarna putih. Sedangkan sebagai aksesoris biasanya terdiri dari kain songket yang dikenakan di pinggang hingga paha, rencong yang disisipkan di pinggang dan tangkulok (ikat kepala) berwarna merah.

Perkembangan Tari Seudati

Dalam perkembangannya, Tari Seudati masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi dalam gerakannya juga sering ditampilkan di setiap pertunjukannya agar menarik namun tidak menghilangkan keaslian dan ciri khasnya. Tarian Seudati ini sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, acara perayaan dan acara daerah lainnya. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya dan promosi pariwisata.

Selain ditampilkan sebagai tarian pertujukan, tarian ini juga sering dipertandingkan antar tim. Hal inilah yang membuat masyarakat semakin antusias mengikuti Tari Seudati ini. Selain sebagai lomba, hal ini tentu dilakukan untuk melestarikan serta memperkenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas akan Tari Seudati


Sekian ulasan tentang Tari Seudati Tarian Tradisional Dari Aceh. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kesenian tradisional di Indonesia.

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top